Apa Itu Akuntansi?
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor,
otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber
daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Akuntansi juga sangat memegang peranan penting dalam dunia bisnis.
Tak heran jika ada istilah business language yang menjadi
sebutan untuk akuntansi. Setiap organisasi bisnis pasti membutuhkan akuntansi. Hal ini menunjukan bahwa selama masih ada bisnis, tenaga akuntansi masih dibutuhkan.
sebutan untuk akuntansi. Setiap organisasi bisnis pasti membutuhkan akuntansi. Hal ini menunjukan bahwa selama masih ada bisnis, tenaga akuntansi masih dibutuhkan.
Perbedaan Akuntansi, Manajemen, Ilmu Administrasi
Akuntansi itu beda loh ya sama Manajemen atau FIA
(ilmu administrasi). Banyak yang salah kaprah
dan menganggap Akuntansi, Manajemen, sama FIA itu sama aja. Beda, Akuntansi itu lebih mempelajari bagaimana mengklasifikasikan tiap transaksi perusahaan dan melaporkannya dalam sebuah laporan keuangan, sedangkan Manajemen itu lebih mempelajari bagaimana memanage perusahaan agar bisa lebih berkembang nantinya (baik dari segi keuangan, SDM, maupun pemasaran), jadi Manajemen.
dan menganggap Akuntansi, Manajemen, sama FIA itu sama aja. Beda, Akuntansi itu lebih mempelajari bagaimana mengklasifikasikan tiap transaksi perusahaan dan melaporkannya dalam sebuah laporan keuangan, sedangkan Manajemen itu lebih mempelajari bagaimana memanage perusahaan agar bisa lebih berkembang nantinya (baik dari segi keuangan, SDM, maupun pemasaran), jadi Manajemen.
Baik Akuntansi sama Manajemen bisa dibilang saling
melengkapi, Akuntansi mempelajari sedikit ilmu Manajemen, dan begitu
sebailknya. Untuk FIA, penulis belum begitu mengerti, cuman FIA juga
mempelajari sedikit ilmu Akuntansi dan Manajemen, karena nantinya
diharapkan akan bekerja dalam bidang administrasi (administrasi biasanya
tidak berakhir pada membuat laporan keuangan). Nah loh, kok kayaknya
hampir sama aja ya 3 jurusan ini. Bedaaa.
Kalau kata orang sih ya, Akuntansi itu bisa dibilang
ilmu dasar buat kedua jurusan itu (Manajemen dan FIA), jadi ilmu
Akuntansi itu akar untuk kedua ilmu itu. Manajemen (apalagi Manajemen
keuangan) pasti dan wajib belajar Akuntansi. Meskipun mahasiswa
Manajemen dan FIA diberikan matakuliah Akuntansi, tentunya hanya
diberikan basic saja, bukan mendalam yang nantinya akan bisa
dipelajari di jurusan Akuntansi. Jadi keuntungan dari anak jurusan
Akuntansi adalah dia tidak terlalu sulit untuk menghandle tugas-tugas
yang bisa jadi merupakan pekerjaan anak jurusan Manajemen dan FIA,
karena dasar ilmunya dia pegang. Lain halnya jika kedua jurusan itu mau
menghandle pekerjaan orang Akuntansi, wah tentu akan sulit
banget, karena mereka kurang mendapat pengetahuan yang mendalam tentang
Akuntansi.
Jurusan akuntansi UMM bertujuan menghasilkan sarjana ekonomi yang
mempunyai kompetensi di bidang akuntansi yang mampu mengelola aktivitas
keuangan organisasi serta memiliki kemampuan mengendalikan dan
menganalisis informasi keuangan organisasi bisnis maupun sektor publik.
Jurusan ini berstatus Terakreditasi “A”.
Kurikulum dirancang ke dalam konsentrasi bidang ilmu antara lain:
Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, sistem informasi, pengauditan,
perpajakan, akuntansi syari’ah, kewirausahaan, dan akuntansi sektor
publik. Program studi akuntansi UMM mengembangkan serangkaian aktivitas
akademik yang dapat meningkatkan value added mahasiswa dalam berbagai
jenis peminatan (brevet pajak, kunjungan perusahaan, magang kerja,
workshop akuntansi syari’ah, dan short course manajemen ekspor impor).
Laboratorium akuntansi menjadi basis pelaksanaan praktikum akuntansi
perusahaan jasa, dagang, industri, pemeriksaan akuntansi, perpajakan dan
metodologi penelitian. Semua praktikum didesain secara manual dan
computer-based.
Secara keseluruhan jurusan Akuntansi di UMM terbilang sangat baik
dibanding dengan perguruan tinggi swasta lainnya, bahkan dengar dari
kabar burung jurusan Akuntansi UMM setara dengan Akuntansi UB ada yang
bilang lebih bagus UMM malahan.. jangan ragu pilih UMM :)
AKUNTANSI KEUANGAN & AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi Keuangan itu
adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok,
serta pemerintah. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah
pencatatan transaksi untuk perusahaan atau organisasi dan penyusunan
berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap pemegang saham. Hal penting dari
akuntansi keuangan adalah adanya SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang
merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Sedangkan Akuntansi Manajemen
itu sendiri membahas perekayasaan penyediaan informasi untuk membantu
manajemen suatu organisasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan fungsi dan tanggung jawabnya. Dengan menguasai bidang akuntansi
manajemen, seorang akuntan mempunyai kualifikasi untuk menyediakan
informasi dan berpartisipasi dalam proses manajemen. Akuntan tidak
menjalankan profesi akuntansi publik dan bekerja dalam suatu perusahaan
dengan berbagai posisinya dapat disebut secara generik sebagai akuntan
manajemen. Oleh karena itu, akuntan manajemen meliputi akuntan dalam
suatu perusahaan yang menjalankan fungsi-fungsi: pengendalian dan
pengawasan (controllership),
analisis keuangan, kebendaharaan, perencanaan dan penganggaran,
akuntansi kos, perancangan dan analisis sistem, audit internal, dan
akuntansi umum.
Walaupun Akuntansi Manajemen
juga berkepentingan dengan penyiapan laporan eksternal untuk grup
nonmanajemen, akuntansi manajemen tidak mencakupi perekayasaan akuntansi
eksternal. Artinya, akuntansi manajemen tidak membahas penyusunan
kerangka konseptual pelaporan keuangan eksternal dan penyusunan standar
akuntansi keuangan. Standar akuntansi yang berlaku dalam wilayah
beroperasinya perusahaan dianggap berian (given).
Oleh karena itu, tugas akuntan manajemen dalam hal ini adalah terbatas
pada penyusunan laporan keuangan eksternal atas dasar prinsip akuntansi
berterima umum (terutama standar akuntansi) yang mengikat perusahaan.
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN & MANAJEMEN
Etika
dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan
yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini
berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada
banyak bidang yang dapat dipelajari, tetapi sejumlah besar peluang
karir tersedia di bidang keuangan. Oleh karena itu, manajemen keuangan
merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan
dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
melalui pengambilan putusan dan manajemen sumberdaya yang tepat (Emery
et al., 1998:3). Pinches (1996:6) menyatakan bahwa manajemen keuangan
adalah akuisisi, manajemen, dan pembiayaan terhadap
sumberdaya-sumberdaya bagi badan usaha dengan menggunakan uang dan
berhubungan dengan harga-harga di pasar ekonomi eksternal. Persamaan
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen prinsip akuntansi yang
diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga menerapkan
prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen dan
menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk
menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya. Standar etika
akuntan manajemen (Standars of Ethical Conduct for Management Accountants) yang dikeluarkan oleh Institute of Management Accountant terdiri dari :
a) Kompetensi (Competance)
Auditor
harus menjaga kemampuan dan pengetahuan profesional mereka pada
tingkatan yang cukup tinggi dan tekun dalam mengaplikasikannya ketika
memberikan jasanya. Tanggung jawab akuntan manajemen sebagai berikut :
1) Mempertahankan tingkat yang memadai kompetensi profesional dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan.
2) Melakukan tugas mereka sesuai dengan hukum yang berlaku, peraturan, standar profesional dan standar teknis.
3) Membuat laporan yang jelas dan komprehensif untuk memperoleh informasi yang relevan dan dapat diandalkan.
b) Kerahasiaan (Confidentiality)
Auditor
harus dapat menghormati dan menghargai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesional. Akuntan manajemen
memiliki tanggung jawab untuk :
1) Merahasiakan informasi yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali bila diizinkan oleh yang berwenang atau diperlukan secara hukum.
2) Berdasarkan
sub ordinat informasi mengenai kerahasiaan informasi adalah sebagai
bagian dari pekerjaan mereka untuk memantau dan mempertahankan suatu
kerahasiaan informasi.
3) Tidak
menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan untuk
mendapatkan keuntungan ilegal atau tidak etis pihak ketiga.
c) Kejujuran (Integrity)
Auditor harus jujur dan bersikap adil sera dapat dipercaya dalam hubungan profesionalnya. Tanggung jawab akuntan manajemen :
1) Menghindari konflik kepentingan yang tersirat maupun tersurat.
2) Menahan diri dan tidak terlibat dalam segala akivitas yang dapat menghambat kemampuan.
3) Menolak hadiah, permintaan, keramahan atau bantuan yang akan mempengaruhi segala macam tindakan dalam pekerjaan.
4) Mengetahui dan mengkomunikasikan batas-batas profesionalitas.
5) Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun tidak baik.
6) Menghindari diri dari dalam keikutsertaan atau membantu kegiatan yang akan mencemarkan nama baik profesi.
d) Objektivitas Akuntan Manajemen (Objectivity of Management Accountant)
Auditor
tidak boleh berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karena
disebabkan prasangka, konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain.
Tanggung jawab akuntan manajemen ialah :
1) Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif.
2) Sepenuhnya
mengungkapkan semua informasi yang relevan yang dapat diharapkan untuk
menghasilkan suatu pemahaman dari pengguna laporan, pengamatan dan
rekomendasi yang disampaikan.
WHISTLE BLOWING
Whistle Blowing
adalah tindakan seorang pekerja yang memutuskan untuk melapor kepada
media, kekuasaan internal atau eksternal tentang hal-hal ilegal dan
tidak etis yang terjadi di lingkungan kerja. Perilaku whistle blowing berkembang atas beberapa alasan (Rothschild & Miethe, 1999), yaitu :
1) Pergerakan
dalam perekonomian yang berhubungan dengan peningkatan kualitas
pendidikan, keahlian, dan kepedulian sosial dari para pekerja.
2) Keadaan ekonomi sekarang telah memberi informasi yang intensif dan menjadi penggerak informasi.
3) Akses
informasi dan kemudahan berpublikasi menuntun whistle blowing sebagai
fenomena yang tidak bisa decegah atas pergesaran perekonomian ini.
Tiga kriteria atas whistle blowing yang adil (De George, 1986) adalah :
1) Organisasi yang dapat menyebabkan bahaya kepada para pekerjanya atau kepada kepentingan publik yang luas.
2) Kesalahan harus dilaporkan pertama kali kepada pihak internal yang memiliki kekeuasaan lebih tinggi.
3) Apabila
penyimpangan telah dilaporkan kepada pihak internal yag berwenang namun
tidak mendapat hasil, dan bahkan penyimpangan terus berjalan, maka
pelaporan penyimpangan kepada pihak eksternal dapat disebut sebagai
tindakan kewarganegaraan yang baik.
Perilaku whistle blowing
dapat terjadi sebagai akibat dari penanaman nilai yang kuat atas suatu
organisasi, mencakup bagaimana dan apa nilai-nilai serta budaya yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh
sosial dan budaya organisasi merupakan pengaruh yang kuat terhadap
terjadinya whistle blowing.
CREATIVE ACCOUNTING
Creative Accounting
adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan
pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik,
dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat,
Blake dan Dowd, 1999). Pihak-pihak yang terlibat di dalam proses creative accounting, seperti manajer, akuntan, pemerintah, asosiasi industri, dll.
Creative accounting
melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan
keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih metode
alokasi, mempercepat atau menunda pengakuan atas suatu transaksi dalam
suatu periode ke periode yang lain).
Watt
dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi terhadap
pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis, yaitu :
1) Bonus Plan Hyphotesis
Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi dengan pola bonus atau laba yang dihasilkan.
2) Debt Convenant Hyphotesis
Sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikapi perjanjian hutang.
3) Political Cost Hyphotesis
Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahaan lebih rendah lewat proses akuntansi.
FRAUD
Fraud
merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak di
dalam maupun luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan
pribadi atau kelompok yang secara langsung merugikan orang lain. Secara
umum fraud terdiri dari dua golongan, yaitu penggelapan aktiva (misapporopriation) dan kecurangan pelaporan keuangan (fraudulen financial reporting).
FRAUD AUDITING
Upaya
untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi
komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan
transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai
auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Penyebab
terjadinya kecurangan J.S.R. Venables dan KW Impley dalam bukunya
“Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi karena :
Penyebab Utama :
a) Penyembunyian (Concealment)
b) Kesempatan / Peluang (Opportunity)
c) Motivasi (Motivation)
d) Daya Tarik (Attraction)
e) Keberhasilan (Success)
Penyebab Sekunder :
a) “A Perk”
b) Hubungan antar pemberi karyawan / pekerja yang jelek
c) Pembalasan dendam (Revenge)
d) Tantangan (Challenge)
Praktik
kecurangan yang umum kecurangan secara langsung merupakan suatu produk
dari situasi operasional individual, yang tidak mungkin mencakup semua
kemungkinan. Setiap daftar juga harus mengakui bahwa suatu tipe khusus
dari kecurangan mungkin dapat dalam suatu situasi dan tidak dalam
situasi yang lain. Namun, berguna untuk menyebutkan satu demi satu tipe
kecurangan yang umum, yaitu :
1) Tidak mencatat pendapatan.
2) Menyembunyikan penagihan piutang.
3) Pencurian material.
4) Pengalihan sekuritas / surat berharga.
5) Menambah gaji (Padding Payrolls).
6) Penyalahgunaan kartu kredit.
7) Pemalsuan dokumen pengeluaran.
8) Pembayaran untuk biaya pribadi.
9) Pembayaran kembali (Kickbacks) untuk pembelian.
10) Penyalahgunaan dana kas kecil.
11) Pemindahan aktiva.
12) Potongan yang berlebihan kepada pelanggan.
13) Benturan kepentingan.
14) Sogokan atau korupsi yang lain.
15) Penyalahgunaan penerimaan.
Referensi:
6) http://blogtiara.wordpress.com/2010/11/26/etika-dalam-akuntansi-creative-accounting-fraud-auditing/
7) http://magussudrajat.blogspot.com/2011/02/fraud-auditing.html8) http://ndach-semua.blogspot.com/2011/11/akuntansi-keuangan-akuntansi-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar